Tulisan

  • Kepala Sekolah SDN Pesantren 2014-Sekarang
  • Drumband
  • Paduan Suara
  • Pianika

Keanehan Alam Semesta

Bulan Tampak Lebih Besar dari Biasanya
Bulan Tampak Lebih Besar dari Biasanya

Mari dongakkan kepala ke arah langit di malam hari pada 23 Juni mendatang. Jika langit tidak mendung, Anda mungkin bisa melihat penampakan Bulan yang tidak seperti biasa. Bulan akan tampak lebih besar, karena berada di jarak terdekat dengan bumi. Fenomena ini disebut 'lunar perigee'. Sementara, ada juga astrolog yang menyebutnya dengan 'Supermoon'.

 

Berdasarkan hitungan para peneliti, jarak bumi dan bulan pada Supermoon nanti hanya berkisar 221.824 mil, atau setara 356.991 kilometer, ungkap Cnet. Supermoon terjadi setiap 14 bulan sekali, dan akan terjadi pada pekan depan. Selain menghadirkan pemandangan yang luar biasa indah, kedatangan Supermoon juga dikaitkan dengan munculnya bencana alam di Bumi.
Mitos Bencana Beberapa mitos menyebutkan, Supermoon dapat mengakibatkan terjadinya beberapa bencana alam. Seperti gempa bumi, tsunami, banjir, angin topan, dan badai. Tapi, sampai saat ini para ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) belum menemukan hubungan langsung antara terjadi Supermoon dan bencana alam di Bumi. Yang pasti, saat Supermoon terjadi, matahari, bumi, dan bulan sejajar. Posisi itu mampu menimbulkan gravitas yang besar sehingga menyebabkan pasang surut air laut menjadi naik dan turun. Menurut ilmuwan NASA, tinggi pasang air laut ketika terjadi Supermoon hanya beberapa inci dari ketinggian pasang saat bulan normal. Para Ilmuwan NASA juga memprediksikan Supermoon tidak akan terjadi dalam waktu dekat lagi. Kedekatan jarak Bulan dan Bumi baru akan terjadi pada Agustus 2014.


Ada Gunung Bernyanyi di China !!

Bisakah Nyanyi Lagu NOAH ? Apa yang anda fikirkan ketika mendengar kata gunung bisa bernyanyi ? Mungkin anda berfikir, lagu apa yang di nyanyikanya ? Bisakah menyanyikan lagunya NOAH Band yang saat ini lagi populer ? Hehe ada-ada aja, ya tidak bisalah.
Mari kita telusuri Investigasinya
Terletak di Jalur Sutra, Gunung Pasir Echoing dikenal sebagai satu dari delapan lanskap terindah di Dunhuang dan satu dari empat destinasi "pasir bernyanyi" di China. Gunung yang membentang sepanjang 40 km dengan lebar 20 km ini memiliki titik tertinggi mencapai 250 meter. Ketika angin bertiup kencang, gunung pasir itu akan terdengar seperti bernyanyi. Suara nyaring dari pasir itu bahkan terdengar seperti petikan alat musik kuno China.

Konon cerita.
Menurut warga setempat, "nyanyian pasir" itu berasal dari perang yang terjadi antara dua pasukan. Namun siapa sangka, ketika sedang berperang, datang badai pasir luar biasa yang kemudian mengubur para tentara dan kuda-kuda mereka hidup-hidup. Kebanyakan orang tentu lebih percaya pada penjelasan ilmiah yang mengatakan suara itu terbentuk oleh aliran listrik statis, resonansi, atau gesekan antar pasir. Selain menikmati kemerduan wisatawan juga disungguhkan keindahan danau berbentuk bulan sabit,




Danau Yueyaquan.

Danau tersebut terletak 6 km di selatan Dunhuang, Provinsi Gansu, China. Menurut pengukuran yang dilakukan pada tahun 1960, kedalaman rata-rata danau adalah 4 sampai 5 meter, dengan kedalaman maksimum 7,5 meter. Sayangnya, kedalaman danau yang diberi nama Yueyaquan pada masa Dinasti Qing ini dalam 40 tahun terus menurun.
 
Untuk itu, pada tahun 2006, pemerintah daerah dengan bantuan dari pemerintah pusat mulai mengisi danau dan mengembalikan kedalamannya.


Ada Puluhan Miliar Planet Mirip Bumi
Jagad raya ternyata diselimuti dengan planet-planet yang cocok jadi tempat mahluk hidup, ujar para astronom seperti diberitakan Dailymail. Para ilmuwan yang meneliti bintang-bintang serupa dengan matahari menemukan bahwa hampir satu dari setiap empat bintang memiliki planet berbatu seperti bumi. Banyak dari planet-planet tersebut ada di zona “Goldilocks” atau wilayah yang airnya tidak terlalu panas tetapi tidak juga terlalu dingin,
Temuan mereka menunjukkan bahwa kemungkinan ada puluhan milyar planet seperti bumi, ini pun hanya di galaksi kita – dan triliunan planet-planet di seluruh alam semesta, yang bisa dihuni.
Para ilmuwan menghabiskan lima tahun untuk meneliti 166 bintang-bintang yang berjarak hingga 80 tahun cahaya – atau 470 triliun mil dari bumi. Planet itu sangat jauh dan terlalu kecil untuk dilihat secara langsung dengan menggunakan teleskop, jadi astronom meneliti bintang ketika mereka ditarik gaya gravitasi planet-planet.
Lewat cara ini, selama sata dekade terakhir, setidak-tidaknya 500 planet di luar sistem tata surya telah ditemukan. Penelitian terbaru yang dilansir dalam jurnal “Science” itu, menemukan bahwa planet mirip bumi ternyata banyak.
Peneliti Dr Andrew Howard, mengatakan : `dari sekitar 100 bintang mirip matahari, satu atau dua memiliki ukuran planet seperti Jupiter, kira-kira enam memiliki ukuran seperti Neptunus, dan sekitar 12 memiliki ukuran super dari bumi, antara tiga hingga sepuluh kali massa bumi. “Jika planet yang dicari adalah antara satu setengah dan dua kali massa bumi, kami memprediksikan ada sekitar 23 untuk setiap 100 bintang, tambah Dr Howard, dari Universitas California Berkeley. Teknik itu hanya dapat mendeteksi planet yang mengorbit dekat bintang, jadi jumlah sebenarnya lebih banyak lagi.
Satu dekade lagi, metode baru pendeteksian planet dan teleskop yang lebih mumpuni dapat segera mengungkap lebih jelas planet-planet mirip bumi itu, ujar para ilmuwan. “Hasil ini akan mengubah pandangan para astronom mengenai bagaimana planet terbentuk” tutur peneliti professor Geoffrey Marcy, yang merupakan salah satu pemburu terdepan planet-planet. Bulan lalu, para astronom mengumumkan penemuan dari planet yang paling menyerupai bumi – sebuah planet berbatu tiga kali lebih besar dari bumi, mengorbit pada sebuah bintang berjarak 20 juta tahun cahaya.

Tidak ada komentar: